“Langkah Kecil, Cita Besar”: Tangis Haru Warnai Pelepasan Lulusan SD Muhammadiyah Lahat 1931 Angkatan ke-88

wartabianglala.com, Lahat – Tangan-tangan mungil itu menggenggam erat surat kelulusan, sementara mata mereka menyiratkan semangat yang baru tumbuh: semangat untuk menapaki jenjang kehidupan berikutnya. Di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lahat, Kamis pagi itu (12/06/2025), tidak hanya deretan bangku yang dipenuhi para tamu, tapi juga hati yang dipenuhi rasa haru. SD Muhammadiyah Lahat 1931 resmi melepas 21 siswa kelas VI angkatan ke-88 dalam sebuah seremoni penuh makna.

Dibalut nuansa putih dan biru, suasana acara begitu menggugah emosi. Isak tertahan terdengar di sela-sela sambutan, terutama saat Kepala Sekolah Ramdhanisyah, S.Pd. menyampaikan pesan perpisahan.

“Kami bangga melihat kalian tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, santun, dan berakhlak. Jadilah penerus yang tidak hanya cemerlang di mata dunia, tapi juga bercahaya di mata Allah,” ucapnya dengan suara bergetar.

Kalimat-kalimat itu bukan sekadar formalitas, tapi seakan menjadi pelepasan batin seorang pendidik kepada anak-anak yang telah diasuhnya selama enam tahun.

Di tengah deretan bangku yang tertata rapi, para guru dan orang tua menatap penuh bangga. Beberapa orang tua bahkan menitikkan air mata saat satu per satu anak-anak mereka dikalungi Gordon oleh para tokoh Muhammadiyah. Ini bukan sekadar upacara, melainkan sebuah penanda: bahwa perjuangan bersama, antara guru dan orang tua, telah mengantarkan anak-anak itu menapaki tangga pertama dari masa depan mereka.

Ketua pelaksana, Verawati, S.Pd., dengan wajah sumringah namun lelah yang tak bisa disembunyikan, mengucap syukur atas kelancaran acara. “Ini bukan akhir, ini adalah awal dari jalan panjang mereka. Terima kasih untuk semua yang telah membersamai,” katanya.

Menambah kesyahduan, hadir pula Ustaz Dedi Mulyadi, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lahat yang juga merupakan alumni SD Muhammadiyah 1931. Dalam arahannya, ia tak sekadar memberi nasihat, tapi juga menyalakan semangat: tentang pentingnya shalat, tentang Al-Qur’an, dan tentang jati diri seorang Muslim sejati.

Sementara itu, H. Chandra Alatas, SH—dikenal akrab dengan sapaan Abah—dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lahat, memberikan motivasi tak hanya untuk siswa, tapi juga guru dan seluruh elemen sekolah. Ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan untuk menghadapi tantangan zaman.


Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan penghargaan khusus kepada tiga insan istimewa:

  • Sri Fitriani, S.Pd. sebagai Guru Terbaik yang Selalu Datang Lebih Awal
  • Helna Yunita, S.Pd. sebagai Guru Terbaik yang Peduli Kelas
  • Andita, sebagai Siswa Terbaik Kelas VI Tahun 2025

Setiap penghargaan bukan hanya simbol, melainkan cerita kecil dari dedikasi, kesabaran, dan semangat belajar yang pantang padam.

Acara ditutup dengan ucapan dari para siswa dan orang tua. Suara-suara kecil yang dulu hanya terdengar di kelas, kini berbicara di podium, mengucapkan terima kasih dengan kalimat sederhana namun tulus. “Terima kasih, Bu… Pak… Kami akan ingat semua kenangan ini,” ujar salah satu siswa, suaranya nyaris pecah menahan tangis.

Begitulah, pelepasan bukan hanya tentang berpindah bangku sekolah, tapi juga tentang perjalanan hati. SD Muhammadiyah Lahat 1931, yang telah berdiri sejak 1931, kembali mencatat sejarah. Melepas 21 anak bangsa untuk melanjutkan perjalanan mereka—dengan bekal ilmu, iman, dan kenangan yang akan mereka bawa seumur hidup.

Dan di ujung acara, langit Lahat terasa sedikit lebih hangat. Mungkin karena doa yang naik bersamaan dengan cita-cita anak-anak itu.

Pos terkait