24 Penulis Cilik SMPN 1 Lahat Selatan Audiensi dengan Ketua TP PKK Lahat Ir. Sri Meliyana

Lahat — Sebanyak 24 siswa-siswi SMP Negeri 1 Lahat Selatan yang tergabung sebagai penulis dalam buku antologi cerpen “Di Pojok Ruang Kelas” beraudiensi dengan Ketua TP PKK Kabupaten Lahat sekaligus Ibunda Guru Lahat, Ir. Sri Meliyana, di Rumah Dinas Bupati Lahat, Kamis (18/12/2025).

Audiensi tersebut turut dihadiri Kepala SMPN 1 Lahat Selatan Johan Kapri, para guru pembimbing, serta para siswa penulis yang merupakan bagian dari program literasi sekolah. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh nuansa edukatif, dengan dialog seputar pentingnya literasi di tengah tantangan zaman digital.

Bacaan Lainnya

Dalam arahannya, Ir. Sri Meliyana menyampaikan apresiasi tinggi kepada para siswa yang masih memiliki keberanian dan ketekunan dalam berliterasi, di saat generasi Z kerap disorot karena kecenderungan tenggelam dalam arus teknologi.

Menurutnya, menulis merupakan kemampuan yang lebih sulit dibandingkan berbicara. Kepandaian menulis, kata Sri Meliyana, berangkat dari pemahaman membaca, sementara kepandaian berbicara bermula dari kemampuan mendengar.

Ia berharap, keberanian para siswa ini menjadi awal lahirnya karya-karya literasi berikutnya dari SMPN 1 Lahat Selatan, sekaligus menjadi contoh positif bagi pelajar lain di Kabupaten Lahat.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Lahat Selatan, Johan Kapri, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Ir. Sri Meliyana terhadap dunia literasi pelajar. Ia menjelaskan bahwa buku antologi cerpen “Di Pojok Ruang Kelas” lahir melalui proses panjang dan sarat nilai pendidikan.

Menurut Johan, kegiatan literasi tersebut berawal dari diskusi bersama Ketua PGRI Kabupaten Lahat, Dr. Hasperi Susanto, S.Pd., M.M, yang mendorong agar literasi tidak berhenti pada aktivitas membaca dan menulis semata, melainkan menghasilkan karya nyata. Dari gagasan itu, lahirlah program bertajuk “Dari Cerita Menjadi Buku” yang diikuti lebih dari 400 siswa SMPN 1 Lahat Selatan.

Dari ratusan karya yang terkumpul, dilakukan proses seleksi, verifikasi keaslian, serta revisi yang ketat dan bersifat mendidik, hingga akhirnya terpilih 24 karya terbaik yang dibukukan.

Buku tersebut kemudian diterbitkan oleh Yayasan Gaksa Trans Kultura, Banten, sebagai bentuk tanggung jawab dan penghargaan atas kreativitas para siswa.

Dalam audiensi tersebut, pihak sekolah menyampaikan dua tujuan utama kehadiran mereka. Pertama, memohon petuah, nasihat, dan arahan dari Ir. Sri Meliyana agar para siswa tidak berhenti pada buku pertama, melainkan terus tumbuh menjadi generasi literat yang berkarakter. Kedua, menyerahkan secara langsung buku “Di Pojok Ruang Kelas” kepada Ir. Sri Meliyana, yang telah berkenan memberikan kata penghantar dalam buku tersebut.

Johan Kapri menegaskan, pertemuan ini menjadi momen penting dan bermakna bagi para siswa. Ia berharap, nasihat seorang ibu yang peduli terhadap literasi akan menjadi bekal berharga bagi perjalanan kepenulisan anak-anak didiknya.

“Kami percaya, menulis adalah jalan sunyi yang mulia, dan buku adalah jejak yang akan tetap hidup melampaui usia,” ujarnya.

Audiensi tersebut ditutup dengan ungkapan terima kasih dari pihak sekolah kepada Ir. Sri Meliyana atas waktu, perhatian, dan ketulusan dalam membina literasi di Kabupaten Lahat, disertai harapan agar semangat literasi terus tumbuh dan berkelanjutan di kalangan pelajar.

Pos terkait