Lahat — Suasana di gerbang jalan masuk Site PT Bara Selaras Resource (BSR) di Desa Telatang, Kecamatan Merapi Barat, pagi ini Selasa (07/10/2025) tampak berbeda. Puluhan pekerja dari PT Dana Artha Mining (DAM) berkumpul, membawa spanduk dan menyuarakan tuntutan terhadap PT Anugerah Covindo Indonesia (ACI). Aksi damai ini dipicu oleh keterlambatan pembayaran invoice yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Menurut keterangan Humas PT DAM, Syaikh M. Amirullah, keterlambatan pembayaran oleh PT ACI telah mencapai sekitar empat tahun, dengan total nilai invoice yang belum dibayarkan lebih dari Rp100 miliar. Akibatnya, operasional PT DAM ikut terganggu, termasuk urusan dapur pekerja yang terdampak langsung.
“Sudah terlalu lama kami menunggu. Para pekerja ikut menanggung beban karena keterlambatan ini. Dapur mereka pun ikut seret,” ujar Syaikh dengan nada kecewa di tengah aksi.
Aksi tersebut kemudian dimediasi oleh jajaran Polres Lahat dibersamai Polsek Merapi Barat, mempertemukan pihak-pihak terkait di workshop PT ACI. Dalam pertemuan itu, Satriadi, perwakilan dari PT ACI, menyampaikan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk menyelesaikan masalah outstanding invoice tersebut dalam waktu satu minggu ke depan.
“Dalam satu minggu akan ada kesepakatan. Jika tidak, akan ada proses lanjutan,” jelas Satriadi. Ia menambahkan bahwa dirinya hanya mewakili pihak pelaksana di lapangan dan tidak mengetahui secara rinci akar masalah keterlambatan tersebut. Namun, menurutnya, salah satu faktor yang turut memengaruhi adalah kondisi cuaca dan penurunan harga batu bara yang berdampak pada kelancaran pekerjaan.
Sementara itu, Humas PT BSR, Robi, saat dikonfirmasi, menegaskan bahwa dari sisi perusahaan mereka, proses pembayaran ke PT ACI selalu berjalan lancar.
“Setahu kami, pembayaran dari PT BSR ke PT ACI tidak ada masalah. Kalau pembayaran tersendat, otomatis pekerjaan akan berhenti. Jadi dari kami tidak ada hambatan,” tegas Robi.
Meski mediasi berjalan kondusif, pihak PT DAM tetap menegaskan sikapnya.
“Apabila dalam tujuh hari ke depan tidak ada titik terang sesuai kesepakatan, para pekerja akan berkomitmen menginap di area PT BSR sebagai bentuk aksi lanjutan,” tegas Syaikh.
Aksi hari ini berlangsung tertib dan dikawal aparat kepolisian. Namun, bara ketidakpastian masih terasa di antara para pekerja yang menunggu kepastian nasib dan kejelasan pembayaran yang telah lama menggantung.
(Ali/Pon).