wartabianglala.com, Lahat—Di tengah semerbak semangat dan sorak haru yang memenuhi Grand Ballroom Hotel Santika Lahat, Selasa (02/07/2025) satu nama kembali digaungkan, bukan dengan teriakan keras, melainkan dengan kesepakatan penuh cinta: Dr. Hasperi Susanto, S.Pd., M.M.kembali menakhodai PGRI Kabupaten Lahat untuk masa bakti 2025–2030.
Ia tidak dipilih melalui persaingan sengit. Tidak pula melalui debat panjang. Tapi justru lewat satu bentuk penghormatan tertinggi dalam demokrasi organisasi: aklamasi. Seluruh peserta Konferensi Kabupaten XXIII PGRI Lahat dari 24 kecamatan sepakat, hanya satu nama yang patut melanjutkan amanah besar ini. Nama itu adalah Hasperi Susanto—sosok yang bukan hanya dikenal karena integritas dan konsistensinya, tetapi karena ketulusan yang tak pernah henti meneteskan makna dalam setiap geraknya.
Kala berdiri menyampaikan pidato kemenangannya, Hasperi tidak sekadar mengucap terima kasih. Ia melantunkan tekad. Kata-katanya tidak sekadar menuturkan rencana, tetapi menjelma doa yang bergemuruh di dalam dada para guru yang hadir.
“Ini bukan kemenangan,” ucapnya lirih namun tegas, “ini adalah tekad untuk terus menyuarakan yang belum terdengar, menjangkau yang belum terjangkau, dan menjaga nyala semangat yang kerap nyaris padam.”
Hasperi tak ingin PGRI hanya kuat dalam struktur, tetapi juga hangat dalam gerakan. Ia bicara tentang literasi dan budaya menulis, tentang festival film pelajar yang membuka cakrawala, tentang panggung teater yang menyalakan keberanian siswa, dan tentang pendampingan hukum yang memberi rasa aman bagi guru-guru di pelosok.
Dan di atas semua itu, ia menyebut satu hal yang menjadi ruh dari segala perjuangan: solidaritas.
“Bukan sekadar nama dalam struktur,” katanya, “tetapi jiwa dalam gerakan.”
Dalam suasana kebersamaan yang kental, nama-nama lain pun ikut mewarnai babak baru ini. Rapat pleno yang dipimpin oleh Wakil Ketua I PGRI Sumsel, H. Drs. Lukman Haris, M.Si, turut menetapkan formasi kepengurusan strategis:
- Baslini, M.Pd sebagai Wakil Ketua I,
- Haryanto, M.Pd sebagai Wakil Ketua II,
- Sukardi, M.Pd sebagai Wakil Ketua III, dan
- Budiman, M.Pd sebagai Sekretaris.
Formasi ini bukan sekadar daftar nama, melainkan pelukis masa depan yang akan bersama-sama mengguratkan warna-warna cerah untuk pendidikan Kabupaten Lahat.
Kala Hasperi selesai berbicara, ruangan tidak langsung hening. Sebaliknya, berdiri ratusan guru dari 24 kecamatan, memberi tepuk tangan panjang. Bukan karena protokoler. Tapi karena mereka melihat bukan sekadar pemimpin yang baru saja bicara, melainkan seorang guru sejati yang tahu bagaimana rasanya berada di ruang kelas yang sumpek, di sekolah yang kekurangan, di tengah perjuangan yang kerap tak dianggap.
Hasperi adalah cermin dari harapan para guru yang ingin didengar bukan karena gelar, tapi karena pengabdian. Ia bukan orang baru di PGRI, tapi ia selalu membawa semangat baru. Dan kini, ia kembali dipercaya, untuk mengarungi gelombang dunia pendidikan yang terus berubah arah, namun tetap harus dituju dengan kompas yang bernama hati.
Dalam penutup pidatonya, Hasperi mengingatkan:
“Konferkab ini bukan akhir. Ini awal. Awal dari langkah-langkah kecil yang akan kita bawa pulang ke sekolah masing-masing, ke dalam kelas-kelas kita, ke dalam jiwa anak-anak yang sedang kita bentuk.”
Ia menatap masa depan, bukan dengan keangkuhan seorang pemimpin, tetapi dengan kerendahan hati seorang guru. Ia tidak membawa janji-janji bombastis, tetapi tekad yang bersahaja—bahwa selama ia dipercaya, tak ada suara guru yang akan dibiarkan sunyi.
Dan di tengah riuh rendah tepuk tangan yang masih bergema, satu hal menjadi jelas: PGRI Kabupaten Lahat bukan sekadar organisasi. Ia adalah rumah. Dan Hasperi Susanto—dengan segala cinta dan pengabdiannya—kembali menjadi penjaganya.