Dalam dunia sastra, puisi merupakan media ekspresi yang mampu menggambarkan perjalanan emosional, pergulatan batin, atau refleksi mendalam akan kehidupan. Salah satu karya yang mencerminkan hal ini adalah puisi berjudul Hitam karya Yardi Chan. Ditulis pada 1 September 1992 di Lahat, puisi ini mengangkat tema tentang perjuangan dan harapan di tengah kegelapan. Berikut adalah puisinya:
—
HITAM
Selangkah demi selangkah
Ku ayunkan kaki ku
Kaki yang gemetar tak berdaya
Terseret di kegelapan malam itu
Gelap diantara malam hitam
Hanya berlampu kan kunang – kunang
Kunang – kunang yang gemerlapan
Gemerlapan… bak intan permata
Ku telusuri jalan setapak itu
Dengan harapan… Dan langkah yang tertatih
Walaupun hitam malam itu…
Aku tetap tegar melangkah kan kaki ku…
Lahat, 1 September 1992
—
Tema utama puisi ini adalah perjuangan dan keteguhan hati dalam menghadapi kegelapan. Penulis menggambarkan bagaimana seseorang tetap melangkah meski berada di tengah situasi penuh ketidakpastian.
Kata-kata seperti hitam, kegelapan malam, dan kunang-kunang membangun suasana kelam namun penuh makna. Dalam puisi ini Yardi Chan memainkan personifikasi “Ku ayunkan kaki ku” menunjukkan langkah yang tidak sekadar fisik, tetapi simbol perjuangan. Ia juga memasukkan unsur simile “Gemerlapan… bak intan permata” memberikan makna bahwa harapan kecil tetap berharga. Unsur Repetisi juga dimainkan di puisi ini dengan pengulangan kata hitam yang memperkuat kesan gelap dan tantangan.
Rima puisi ini bebas, namun ritme yang melambat seolah menggambarkan perjalanan yang berat dan penuh perenungan. Beberapa unsur simbolis di puisi ini seperti kata Hitam yang melambangkan kesulitan atau ketidakpastian hidup, kata Kunang-kunang yang mengartikan harapan kecil namun bermakna besar, dan langkah tertatih yang menggambarkan perjuangan yang penuh kesabaran.
Puisi ini terdiri dari tiga bait yang menggambarkan perjalanan emosional dari kegelapan (bait 1), secercah harapan (bait 2), hingga keteguhan hati untuk terus melangkah (bait 3).
Ditulis di Lahat pada 1992, puisi ini dapat mencerminkan kondisi sosial atau batin masyarakat pada masa itu. Kegelapan malam dan simbol harapan mungkin relevan dengan situasi sosial, politik, atau ekonomi yang penuh tantangan.
Yardi Chan memperlihatkan sensitivitasnya terhadap pengalaman emosional manusia, terutama dalam menggambarkan ketabahan menghadapi cobaan. Karyanya mencerminkan pesan universal tentang keberanian.
Pesan dalam puisi ini tetap relevan hingga kini. Keteguhan hati untuk melangkah meski dalam kegelapan menjadi inspirasi bagi siapa saja yang tengah menghadapi tantangan hidup.
Secara keseluruhan, puisi Hitam karya Yardi Chan adalah sebuah karya yang sederhana namun penuh makna. Dengan simbolisme yang kuat, diksi yang lugas, dan struktur yang menyentuh emosi, puisi ini mengajarkan pentingnya ketabahan dan harapan. Dalam kegelapan, ada kunang-kunang; dalam kesulitan, ada secercah harapan yang menuntun kita untuk terus melangkah.
Aan Kunchay–Lahat, 9 Desember 2024