Muara Enim, wartabianglala.com – Warga Kampung Empat (4) yang di Komandoi Sodri CS lakukan gotong royong Tampal Lubang di jalan lintas bersama Pihak PT Bara Anugerah Sejahtera (BAS), tepat nya di sekitaran Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Muara Enim – Lampung, tepat nya di Desa Pulau Panggung Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim.
Terlihat kekompakan yang terjalin antara Warga kampung 4 bersama pihak PT BAS, yang juga di ikuti pihak pemerintah Desa saat bersama melakukan aksi sosial. Rabu (30/7)
Sodri salah satu warga Kampung 4 ketika di bincangi awak media mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi atas kepedulian yang dilakukan pihak PT BAS untuk keamanan pengendara yang melintas, dijelaskan nya bahwa biaya gotong royong ini murni merupakan biaya swadaya dari masyarakat, Pemdes dan pihak PT BAS, namun bukan dari pihak instansi terkait yang bertanggung jawab terhadap jalan
“Alhamdulillah, jalan berlubang di area Desa Pulau Panggung yang sempat viral sudah ditampal menggunakan material, walau belum maksimal tapi cukuplah untuk sementara ini, “ujar nya
Selain itu, Sodri yang merupakan Koordinator pasukan berkah subuh Desa Pulau Panggung , melaporkan bahwa penampalan lobang di jalan Lintas Negara, di mulai dari Jalan arah Jembatan Simpang Pulau Panggung sampai Dengan Jalan yang rusak, baik itu sebelum dan sesudah SPBU Pulau Panggung.
“Seperti saya katakan tadi, untuk sementara ini jalan yang berlubang sudah di tampal, disini saya atas nama mewakili masyarakat Desa Pulau Panggung mengucapkan terima kasih kepada PT BAS, walau kita ketahui saat ini PT ini produksi nya lagi macet terkait adanya aturan, tapi dia masih tetap memberikan kepedulian,” kata Sodri.
Selanjutnya, ketika awak media minta tanggapan terkait adanya aturan penyetopan sementara angkutan Batubara, tertuang pada aturan yang disampaikan pemerintah Provinsi sampai adanya jalan khusus, dengan nada tegas dirinya sangat menyayangkan adanya aturan yang dianggap nya tak memihak.
“Jujur kalau saya pribadi dengan adanya aturan itu ya sangat tidak setuju, maksud nya kan dalil itu sudah dari dulu adanya tapi kenapa baru sekarang diberlakukan, pertanyaan saya kemana selama ini pemerintah, kanapa baru ada?, apa mungkin akibat jembatan roboh yang ada di Desa Muara Lawai Kabupaten Lahat dan jalan ambles baru bisa keluar ketegasan, hadduh aneh ya.
Menurut saya ya, alangkah baik nya di lihat sebab dan akibat, terutama dengan adanya penyetopan sementara ini ya berdampak kepada para karyawan yang notabene nya banyak dari warga pribumi, akibat itu ya banyak karyawan kena dampak, “jelas nya
Jadi, lanjut Sodri, harapan saya alangkah baik nya pemerintah dapat mengkaji ulang lagi terkait aturan itu, setidaknya memberikan kebijakan sambil menunggu jalan khusus itu jadi dan siap, sambil nunggu ya disilahkan pihak angkutan melintas seperti biasa nya tapi diberi ultimatum dengan diawasi pihak pihak terkait, supaya beraturan. Kalo produksi tak ada ya otomatis si Perusahaan akan tersendat, dampak nya ya ke karyawan, hehe maap itu cuma saran, “ucap Sodri.
Ditempat yang sama, Yuda salah satu pengendara yang melintas ketika dibincangi awak media terkait adanya gotong royong menampal lubang, mengucapkan terima kasih
“Nah Alhamdulillah akhirnya ditampal lagi lobang dijalan, setau aku rasanya Lubang ini sudah sering ditampal oleh pihak PT BAS, tapi kok cuma Perusahaan ini saja ya, kemana perusahaan lain nya, kalau tidak salah disini ada PT MME, PT Prima selaku owner, Kalo Subkontraktor nya juga banyak, seperti PT Manggala, PT UT, PT AES dan PT RBA, kok tak terlihat ya, kemana Meraka, hadduh tolong ditegur merekatu, ajak mereka untuk ikut partisipasi juga ya, “ungkap nya sembari menutup perbincangan.
(Ali/Poniman).





