wartabianglala.com, Lahat — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lahat menutup secara resmi pelatihan AI in the Classroom yang diselenggarakan selama tiga hari, mulai 16 hingga 18 Juli 2025, bertempat di Hotel Santika Lahat. Kegiatan ini ditutup langsung oleh Sekretaris Disdikbud Lahat, Dr. Hasperi Susanto, S.Pd., M.M yang mewakili Kepala Dinas, dan menandai gebrakan penting Disdikbud Lahat dalam menjawab tantangan pendidikan di era teknologi kecerdasan buatan.
Pelatihan yang diikuti oleh 32 guru pilihan dari berbagai sekolah di Kabupaten Lahat ini merupakan hasil tindak lanjut dari kolaborasi strategis antara Disdikbud Lahat dan SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), sebuah lembaga regional di bawah Kementerian Pendidikan RI yang berfokus pada pengembangan pembelajaran terbuka dan jarak jauh.
Dalam sambutannya, Dr. Hasperi menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan bagian dari komitmen Dinas untuk membekali guru-guru dengan kompetensi abad 21.
“Di tengah arus teknologi yang terus berkembang, guru harus menjadi pelaku utama transformasi digital di ruang kelas. Pelatihan ini adalah awal dari langkah besar menuju digitalisasi pendidikan di Kabupaten Lahat,” ungkapnya.
Pelatihan AI in the Classroom merupakan implementasi awal dari hasil lokakarya nasional Perencanaan Program Pelatihan Pengembangan Kompetensi Digital Guru & Tenaga Kependidikan yang diikuti oleh perwakilan Disdikbud Lahat di Jakarta, 1–4 Juli lalu. Dalam lokakarya tersebut, perwakilan Lahat—Darmilus, M.Pd.—bersama SEAMOLEC dan perwakilan pemerintah daerah lain, menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan timeline pelatihan.
Sebagai hasil konkrit, Lahat menjadi salah satu daerah mitra pertama yang merealisasikan pelatihan ini dengan dukungan penuh SEAMOLEC, termasuk pembiayaan akomodasi dan konsumsi peserta melalui anggaran DIPA SEAMOLEC. Dinas Pendidikan bertindak sebagai panitia pelaksana daerah.
Program kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut komunikasi intensif antara Bupati Lahat, Dr. H. Bursah Zarnubi, S.E, selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), dengan pihak SEAMOLEC. Dalam berbagai kesempatan, Bupati Lahat telah menyampaikan komitmennya untuk mendatangkan program-program strategis bagi dunia pendidikan di Kabupaten Lahat, seperti sains, Bahasa Inggris, hingga literasi digital.
Janji tersebut kini dibuktikan dengan terlaksananya program akselerasi berbasis kecerdasan buatan ini. Pelatihan AI in the Classroom menjadi bukti nyata bahwa komitmen tersebut bukan sekadar wacana, tetapi direalisasikan sebagai upaya percepatan melek digitalisasi di kalangan tenaga pendidik. Tujuannya jelas: mempersiapkan SDM pendidikan—terutama guru—agar mampu menatap tantangan masa depan yang semakin didominasi oleh teknologi.
Gebrakan ini dinilai strategis karena:
- Pertama di Sumatera Selatan: Lahat menjadi kabupaten pelopor dalam mengimplementasikan pelatihan AI in the Classroom bersama SEAMOLEC.
- Berbasis Teknologi Masa Depan: Pelatihan ini membekali guru dengan kemampuan memahami dan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam pembelajaran, yang relevan dengan arah kurikulum berbasis deep learning.
- Berlandaskan Kerja Sama Internasional: SEAMOLEC sebagai bagian dari SEAMEO, menjalin kemitraan dengan negara-negara Asia Tenggara hingga Eropa, dan Lahat telah menjalin Letter of Intent (LOI) untuk kerja sama berkelanjutan.
- Fokus pada Dampak Berkelanjutan: Guru yang terlibat tidak hanya ditargetkan menguasai teknologi, namun juga berkomitmen menjadi agen diseminasi ilmu di sekolah masing-masing.
Ke depan, Disdikbud Lahat dan SEAMOLEC telah merumuskan agenda pelatihan lanjutan seperti Chromebook in the Classroom, namun masih perlu pembicaraan teknis lanjutan, termasuk penyusunan MoU dan penganggaran.
Disdikbud juga merekomendasikan agar pelatihan digital berikutnya diikuti oleh guru-guru yang memiliki semangat berbagi dan komitmen pengembangan profesional berkelanjutan.
“Kami ingin membentuk ekosistem pembelajaran digital yang tidak berhenti pada pelatihan ini saja. Ini adalah gerbang menuju reformasi pendidikan berbasis teknologi di Lahat,” tegas Dr. Hasperi.
Penutupan pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta. Salah satu peserta, guru SMPN di Lahat, mengatakan,
“Ini pengalaman luar biasa. Saya tidak menyangka kecerdasan buatan bisa begitu relevan dan aplikatif dalam proses belajar-mengajar.”
Dengan ditutupnya pelatihan ini, Lahat menandai langkah maju sebagai kabupaten yang siap menyongsong masa depan pendidikan berbasis teknologi. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lahat tak hanya menjawab tantangan zaman, namun juga menunjukkan bahwa transformasi pendidikan dimulai dari keberanian untuk melangkah pertama.