wartabianglala.com, Lahat – Semangat literasi menyala terang di SMP Negeri 1 Lahat Selatan. Hari ini, Kamis (18/7/2025), sekolah ini menggelar gebrakan inspiratif melalui Pelatihan Kepenulisan bertajuk “Dari Cerita Menjadi Buku” yang diikuti oleh siswa kelas VIII dan IX. Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri yang juga pelaku literasi Kabupaten Lahat, yakni Wira Sustalia, S.STP, seorang novelis sekaligus ASN, dan Aan Kunchay, cerpenis yang telah dikenal dengan karya-karya bernapaskan perjuangan hidup dan nilai sosial.
Acara dibuka langsung oleh Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Lahat, Hariyanto, S.Pd., M.M, yang didampingi oleh Kepala SMPN 1 Lahat Selatan, Johan Kapri, M.Pd.
Dalam sambutannya, Hariyanto menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Literasi adalah ruh dari sebuah karakter. Dari literasilah fondasi berpikir anak dibangun, dan dari situlah perjalanan hidup mereka ditapaki. Saya berharap langkah baik yang dilakukan SMPN 1 Lahat Selatan ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Lahat,” ungkapnya penuh semangat.
Sementara itu, Johan Kapri menyatakan bahwa kegiatan kepenulisan ini tidak hanya bertujuan untuk melatih keterampilan menulis, tetapi juga menumbuhkan minat baca di kalangan siswa. “Seorang penulis hebat lahir dari kegemaran membaca. Jika membaca adalah jendela dunia, maka menulis adalah cara kita mencatat sejarah perjalanan hidup. Target kami ke depan adalah menerbitkan buku kumpulan karya siswa sebagai bukti nyata gerakan literasi sekolah ini,” jelasnya.
Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pengenalan cerpen, termasuk struktur dan komponennya, kemudian dilanjutkan dengan tips menulis cerpen secara praktis dan menyenangkan. Para siswa tampak antusias saat diminta langsung mempraktikkan ilmu yang telah diberikan dengan membuat cerpen di tempat. Karya-karya terbaik dari siswa akan diseleksi dan direncanakan untuk dibukukan sebagai bagian dari gerakan “Dari Cerita Menjadi Buku”.
Salah satu pemateri, Wira Sustalia, menyebut kegiatan ini bukan hanya mendidik, tetapi juga membuka peluang mengenali potensi siswa. “Ternyata ada salah satu siswa di SMPN 1 Lahat Selatan yang sudah menggarap naskah novel dan tinggal merampungkan. Ini membuktikan bahwa potensi itu ada, tinggal bagaimana kita memupuk dan memberinya ruang tumbuh,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, SMPN 1 Lahat Selatan membuktikan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuhnya mimpi dan kreativitas. Gerakan literasi yang konkret ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menghidupkan semangat menulis di kalangan generasi muda.