Puisi-Puisi Yardi Chan

DIMANA

Setiap kali ku jalin hubungan kasih
Ku harapkan mendapat kasih yang ku dambakan
Namun…harapan ku hanya sia – sia belaka
Kapan… Dan dari gadis manakah ku dapatkan itu…?
Di mana…? Yah… Di manakah orang nya…?
Apakah ada…?
Adakah dia akan ku temukan di dalam hidup ku di dunia ini…?
Suatu ketika ku temukan seorang gadis
Yang dalam angan ku mengatakan aku akan mendapatkan kasih sayang dari nya… Yah… Dari dia…
Tapi… Salah… Ternyata bukan dia… Bukan…
Dia masih milik orang lain…
Bukan milik ku…
Bukan lagi…
Jadi… Siapa milik ku…?
Dimana…?
Di manakah…
Aaahk…

Lahat, 19 Oktober 1994

TUJUH BELAS TAHUN

Tujuh belas tahun yang lalu
Di selah jerit kesakitan memilukan
Lahir lah putra yang di harapkan
Ibu… Ayah…
Betapa manis nya bayi itu…
Kau dekap…
Kau peluk…
Dan kauanjakan…
Kasih sayang mu…
Terus mengalir…
Tercurah…
Dr sejuk air tanah dar kakii bukit sana…
Hari ini…
Tujuh belas tahun genap usia ku
Tahun yang penuh ke bahagiakan dalam hidup ku
Lihatlah wajah ku…
Tatap lah aku…
Ayah… Ibu…
Terima kasih…
Hanya itu yang bisa di lafaskan dari lidah ku…
Ampunilah aku…
Ma’af kanlah aku…
Do’a mu ku harap selalu
Terima kasih ibunda…

Lahat, 22 September 1994

GURUKU

Terima kasih ku…
Guru…
Kau buka mata ku
Gelap nya mata hati ku
Hati yang beku

Guru ku… Jasa mu pada ku… Pada kami…
Anak – anak didik mu
Tak mungkin terlupakan
Lekat… Menyatu dalam jiwa ku…

Mutiara mu…
Kau teruntuk kan pada kami
Aku… Yang kini memiliki…
Dan mewarisi ilmu – ilmu milik mu

Guruku sayang…
Terima kasih ku untuk mu…
Tiada setara dengan pemberian mu
Semoga kau menerima salam ku…

Lahat, 27 September 1992

API

Api berkobar dalam kalbu ku
Menyala dalam langkah ku
Langkah pasti dalam tugas ku
Tugas… Yah… Tugas…

Api…
Kau musuh ku
Kau sahabat ku
Kau bagian hidup ku

Api…
Kau sambut kelahiran ku
Aku hidup dengan mu
Aku mati kau antarkan…

Lahat, 2 September 1991


TUAN

Kemana aku harus melangkah
Langkah yang tertatih
Jatuh… Bangun dan jatuh…
Di atas tungkaibyang tergetar

Aku yang tetsisih
Tersisih dari yang tersisih
Tuan dan juragan…
Adakah tuan melihat ku…?!?

Aku… Kau… Dia dan mereka…
Adakah sama…?!?
Tuan juragan…
Aku hamba tuan
Kapan aku seperti tuan…?
Kapan aku seperti mereka…?
Kapan aku menjadi tuan…?!?
Kapan…?!?
Sah…!!!

Lahat, 2 September 1991


Tentang Penulis:

Yardi Chan, merupakan seniman, jurnalis, dan budayawan Kabupaten Lahat.

Pos terkait