Muara Enim – Terdengar kabar dalam waktu dekat ini akan adanya Aktivis muara Enim dan ormas beserta rekan media, turun mengadakan aksi di kantor bupati dan di DPRD kejasaan negeri muara Enim, terkait Menindak lanjuti permasalahan yang sampai saat ini di tak ada kejelasan alias vakum.
Kabar tersebut di dapat oleh awak media dari beberapa sumber yang tak mau di sebut namanya, dikatakan nya apa yang sudah pernah dilakukan aksi tapi hasil dari pembahasan belum ada kabar lanjutan alias Fakum. Rabu (5/6).
Adapun berapa poin yang akan di tuntut, ormas LSM dan media, yang bergabung di aktivis Muara Enim ini.
1,permasalahan jalan Pramuka desa gunung megang Luar. yang di jadi kan tambang ole perusahaan PT RMKO & TBBE. yang mana itu jln Pemda kabupaten muara Enim. “Diduga sampai saat ini tidak ada tindak lanjut nya. Alias Vakum jalan di tempat permasalahan ini, padahal sudah pernah pihak pemda menyidak lokasi, kalo dak salah pada sekitaran tanggal 22 November 2022. ” Jelas nya.
Selanjut nya, terkait Menara Sutet PLN milik negara yg terancam Roboh oleh Operasional PT RMKO di kecamatan Gunung Megang. “Nah kalo yang ini, perlu kita pertanyakan permasalahan ini. Dampak ” dari aktifitas perusahaan PT RMKO & TBBE. ini di duga banyak nya menimbulkan kerusakan pada aset pemerintah dan merugikan Nagara., inipun juga tak tau kabar kelanjutan nya.
Selanjutnya permasalahan terkait pembuatan jalan holing milik perusahaan PT RMKO di desa karang raja Muara Enim banyak nya menuai keritik dari toko masyarakat dan permasalahan di masyarakat yang ada dan pemerintahan di kabupaten Muara Enim. “Yang kami bingungkan dikabarkan Ijin ini belum ada tapi kok masih terus beroperasi, jadi bagaimana cerita ini, ” Ucapnya.
Jadi, lanjutnya lagi, “Dari ini kami, khusus nya saya aktivis sekaligus masyarakat Muara Enim akan mengadakan aksi di beberapa tempat dan bahkan ke kantor Gubernur Sumatera Selatan, karna saya peduli dengan masyarakat dan lingkungan Kabupaten Muara Enim, diduga permasalahan yang dilakukan pihak perusahaan sudah menyalahi aturan, “Pungkas nya.
Saat berita ini di terbitkan, awak media masih mencoba menggali kebenaran terkait kabar tersebut dari berbagai pihak.
(Kms).